LISTRIK
STATIS
A. Muatan Listrik.
Benda bermuatan
listrik ialah benda yang mempunyai kelebihan sejumlah elektron atau
proton. Benda yang kelebihan sejumlah elektron akan bermuatan negatip dan yang kelebihan sejumlah proton dikatakan bermuatan positip. Sekelompok partikel bermuatan, misalnya atom-atom, atau elektron-elektron, selalu menempati suatu volume tertentu. Jika ukuran volume yang ditempati partikel-partikel bermuatan tersebut sedemikian kecilnya di bandingkan dengan jarak-jarak lain dalam persoalan yang dibicarakan, maka partikel bermuatan tersebut dikatakan muatan titik. Dalam literatur -biasa digunakan huryf q atau Q untuk menyatakan jumlah kelebihan muatan positip atau negatip pada suatu benda.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap muatan Q besar atau kecil, positip atau
negatip adalah merupakan kelipatan dari: e =1,602 X 1O-19C Di sini -e adalah muatan untuk satu elektron dan Coulomb (C) adalah satuan muatan listrik.
proton. Benda yang kelebihan sejumlah elektron akan bermuatan negatip dan yang kelebihan sejumlah proton dikatakan bermuatan positip. Sekelompok partikel bermuatan, misalnya atom-atom, atau elektron-elektron, selalu menempati suatu volume tertentu. Jika ukuran volume yang ditempati partikel-partikel bermuatan tersebut sedemikian kecilnya di bandingkan dengan jarak-jarak lain dalam persoalan yang dibicarakan, maka partikel bermuatan tersebut dikatakan muatan titik. Dalam literatur -biasa digunakan huryf q atau Q untuk menyatakan jumlah kelebihan muatan positip atau negatip pada suatu benda.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap muatan Q besar atau kecil, positip atau
negatip adalah merupakan kelipatan dari: e =1,602 X 1O-19C Di sini -e adalah muatan untuk satu elektron dan Coulomb (C) adalah satuan muatan listrik.
1.
Hukum Coulomb
Charles Augustin de Coulomb adalah orang yang pertama kali meneliti hubungan gaya listrik dengan dua muatan dan jarak antara keduanya dengan menggunakan sebuah neraca puntir. Dalam penelitian tersebut akhirnya Coulumb menyimpulkan dalam sebuah hukum yang disebut hukum Coulumb:
besar gaya tolak-menolak ataugaya tarik-menarik antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan.
Secara matematis, Hukum Coulomb dapat dirumuskan:

Keterangan:
F = gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak (Newton)
k = konstanta = 9 × 109 N m2 C-2
q1, q2 = muatan masing-masing benda (Coulomb)
r
= jarak antara kedua benda (meter)
B. Kuat Medan
Listrik
Gaya antar dua buah partikel bermuatan yang dipisahkan oleh suatu jarak
tertentu tampak kontak antar keduanya disebut sction at a distance. Cara
pandang lain melihat gaya listrik yaitu, menggunakan konsep medan. Medan
adalah ruang disekitar benda dimana setiap titik didalam ruang tersebut akan
berpengaruh oleh gaya yang ditimbulkan oleh benda. Oleh karena partikel yang
dibahas menghasilkan gaya listrik, maka medan disekitar partikel itu disebut medan
listrik.
Medan listrik dapat digambarkan denagn garis-garis listrik yang menjahui
(keluar dari) muatan positif dan mendekati (masuk ke) muatan negative.
Kerapatan garis-faris gaya listrik menggambarkan besarnya kuat medan
listrik. Apabila dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatanb listrik
yang sama besar.
Benda
bermuatan listrik ialah benda yang mempunyai kelebihan sejumlah elektron atau
proton. Benda yang kelebihan sejumlah elektron akan bermuatan negatif dan
yang kelebihan sejumlah proton dikatakan bermuatan positif. Sekelompok
partikel bermuatan, misalnya atom-atom, atau elektron-elektron, selalu
menempati suatu volume tertentu. Jika ukuran volume yang ditempati
partikel-partikel bermuatan tersebut sedemikian kecilnya dibandingkan dengan
jarak-jarak lain dalam persoalan yang dibicarakan, maka partikel bermuatan
tersebut dikatakan muatan titik.
Dalam
literatur biasa digunakan huruf q atau Q untuk menyatakan jumlah kelebihan
muatan positif atau negatif pada suatu benda. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa setiap muatan Q besar atau kecil, positif atau negatif adalah
merupakan kelipatan dari: e =1,602 X 1O-19 C. Di sini e adalah muatan untuk
satu elektron dan Coulomb (C) adalah satuan muatan listrik. Sifat
muatan listrik yaitu :
a) Benda yang bermuatan listrik sejenis, saling
tolak-menolak.
b) Benda yang bermuatan listrik berlainan jenis,
saling tarik menarik.
Selain hal
di atas, penting untuk diperhatikan bahwa setiap muatan listrik selalu
menghasilkan garis gaya listrik yang senantiasa menuju kepada muatanyang lebih
negatif. Oleh karenanya kuat medan listrik di alam senantiasa
memberi pengaruh kepada muatan-muatan lainnya termasuk terhadap muatan
listrik yang adadalam tubuh kita. Jika kekuatan medan listrik (dan juga kuat
medan elektromagnet) melebihi ambang batas dapat membahayakan kesehatan
manusia. Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)tahun 1987 menyebutkan bahwa kuat medan listrik di bawah 104 V/m
atau 104 N/C tidak membahayakan manusia
1.
Garis-garis Gaya
Garis gaya digambarkan sebagai banyaknya garis persatuan luas penampang (yang
tegak lurus pada garis-garis tersebut). Harganya sebanding dengan besarnya
E. Garis singgung kepada sebuah garis gaya pada setiap titik memberikan arah
E pada titik tersebut. Jika N adalah banyaknya garis gaya pada bola yang berjari-jari
r, makabanyaknya garis persatuan luas penampang pada setiap titik pada
bola adalah N/4π r2.
2.
Kuat Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan Titik
Efek medan listrik suatu muatan sumber q dapat ditinjau dengan meletakkan
suatu muatan di sekitar medan listrik yang jauh lebih kecil dari pada muatan
yang akan di hitung kuat medannya. Syarat muatan ujio seperti ini bertujuan
agar muatan uji tidak mempengaruhi kuat medan yang akan di ukur.
Arah kuat medan listrik di suatu titik selalu searah dengan gaya yang
dialami oleh muatan uji positif di titik tersebut sehingga arah kuat medan di
suatu titk oleh muatan positif akan menjauh, sedangkan muatan negative akan
mendekat.
3.
Hukum Gauss
Setelah anda mengetahui cara menentukan kuat medan listrik akibat partikel-partikel
bermuatan, bagaimanakah cara menentukan kuat medan listrik akibat suatu
distribusi muatan yang tersebar dalam suatu benda? Untuk menentukan kuat medan
listrik akibat distribusi muatan tertentu, anda dapat menggunakanHukum Gauss.
Hokum Gauss dinyatakan dalam banyaknya garis medan yang keluar dari suatu
permukaan tertutup.
4.
Fluks Listrik
Apabila terdapat garis-garis gaya listrik dari suatu medan listrik homogeny
yang menembus tegak lurus suatu bidang luas A, jumlah
garis-garis gaya listrik yang menembus tegak lurus bidang tersebut
didefinisikan sama dengan perkalian antara E dean A.
5.
Kuat Medan Listrik pada Pelat Konduktor
Dalam suatu konduktor ada banyak sekali partikek-partikelbermuatan, yang
didistribusinya tersebar didalan konduktor sehingga untuk menentukan kuat
medannya dapat digunakan Hukum Gauss. Untuk menghitung kuat medan listrik pada
suatu jarak tertentu, gunakan konsep Hukum Gauss sehingga harus dibuat terlebih
dahulusuatu permukaan tertutup. Permukaan tertutup yang memudahkan perhitungan
untuk kasus ini adalah berbentuk slinder.
6.
Kuat Medan Listrik pada Bola Konduktor Berongga
Jika sebuah bola konduktor berongga atau kulit bola yang berjari-jari
diberi muatan listrik, maka muatan tersebut akan menyebar merata di permukaan
bola sehinnga di dalam bola tidak terdapat muatan.
C. Potensial Listrik
Agar
terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian tertutup, maka
haruslah ada beda potensial/beda tegangan di kedua ujung rangkaian. Beda
potensial listrik adalah energi tiap satu satuan muatan. Dua buah benda
bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di
antara keduanya. Suatu usaha diperlukan untuk memindahkan (atau menggeser)
salah satu muatan dari posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan
energi, maka besar usaha yang diperlukan sama dengan besar energi yang
dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial listrik. Beda
potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut
dinyatakan sebagaipotensial mutlak atau biasa disebut potensial
listrik saja.
1.
Energi Potensial Listrik
Penjelasan mengenai energy
potensial listrik serupa dengan penjelasan mengenai energy potensial akibat
adanya medan gravitas. Energy potensial listrik akan timbul jika subuah
muatan uji didekatkan pada subuah muatan. Besarnya energy potensial
yang timbul pada muatan sebanding denagn usaha yang diperlukan untuk melawan
gaya Coulomb. Perubahan energy potensial yang terjadi sama dengan isaha yang
dilakukan oleh gaya coulomb untuk berpindah dan dapat dinyatakan dengan
persamaan.
2. Potensial Listrik
a. Potensial
Listrik oleh Sebuah Muatan Titik
b. Potensial
Listrik oleh Beberepa Muatan Titik
Potensi listrik
adalah besaran skalar (tidak memiliki arah) sehingga potensial listrik total di suatu listrik akibat beberapa
muatan lainnya merupakan penjumlahan aljabar biasa dari potensial listrik
setiap muatan tersebut.
c. Potensial
listrik pada Bola Konduktor Berongga
anda telah mempelajari tentang kuat
medan listrik pada bola konduktor berongga pada pembahasan sebelumnya, dimana
kuat medan listrik di dalam bola sama dengan nol. Dapat disimpulkan bahwa
potensial listrik dalam bola konduktor berongga sama dengan potensial listrik
di permukaan bola resebut. Oleh karna potensial di seluruh ruang dalam bola
konduktor berongga sama, dapat dikatakan bahwa bidang di dalam bola adalah
bidang ekipotensial. Bidang ekipotensial adalah bidang yang setiap
titik pada bidangtersebut memiliki potensial listrik sama.
3. Hukum
Kekekalan Energi Mekanik dalam Medan Listrik
a) Sebuah pertikel
Dipengaruhi oleh Potensial Listrik
Apabila ada partikel hanya terdapat resultan gaya yang
berasal dari gaya coulomb, pada partikel tersebut berlaku hukum kekekalan
Energi Mekanik.
b) Sebuah
partikel di Antara Dua Pelat Sejajar
D. Kapasitor
Kapasito
adalah komponen listrik yang memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik.
Pada perinsipnya, kapasitor terdiri atas du permukaan konduktor yang dipisahkan
oleh suatu bahan isolator sehingga kedua permukaan konduktor tersebut memiliki
kemampuan untuk menyimpan muatan listrik.
Pada
pembahasan sebelumnya, telah dipelajari sebelumnya bahwa pada dua buah benda
yang bermuatan tidak sejenis akan terdapat gaya elektrostatis yang
tarik-menarik.
Fungsi
kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik, yaitu:
a. Untuk
menyimpan muatan listrik dan energi listrik;
b. Untuk
memiliki frekuensi pemancar pada pesawat radio;
c. Sebagai
perata tegangan dalam catu daya ( power supply);
d. Untuk
menghilangkan percikan api pada sistem pengapian mobil.
1. Kapasitas
Kapasitor
Kemampuan kapasitor untuk memperoleh dan menyimpan
muatan listrik disebut kapasitor atau kapasitansi. Satuan kapasitas kapasitor
adalah farad (f). Kapasitas suatu kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan
tetap antara muatan yang tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial antara
kedua pelat konduktornya. Suatu kapasitor memiliki kasitansi satu farad apabila
beda potensial sebesar satu volt menghasilkan muatan sebesar satu coulomb pada
kapasitor tersebut.
a. Kapasitas
kapasitor pelat sejajar
b. Dielektrik
Dielektrik adalah bahan isolatoryang
digunkan untuk memisahkan kedua pelat konduktor pada suatu kapasitor pelat
sejajar. Pemasangan dielektrik tersebut dapat meningkatkan kapasitas kapasitor.
Efisiensi relatif suatu bahan
sebagai deiletrik di tujukan oleh konstanta dieletrik (K) dan permitivitas
bahan. Konstanta dieletrik suatu baan di definisikan sebagai perbandingan
antara kapasitas kapasitor pelat sejajar yang menggunakan dieletrik dari bahan
tersebut dan kapasitor pelat sejajajr yang mengggunakan udara sebagai
dieletriknya.
Maka dapat di simpulkan bahwa
kapasitas kapasitator pelat sejajar bergantung pada dimensi kapasitator (luas
pelat dan jrak pelat) serta bhan yang mengisi ruang antara kedua pelat. Perlu
di ketahui pula bahwa kapasitas kapasitor tidak bergantung pada muatan yang
tersimpan di dalam kapasitor dan beda potensial antara kedua pelatnya.
2. Rangkaian Kapasitor
a. Rangkaian
Seri Kapasitor
Tujuan Merangkai Seri
kapasitor yaitu untuk mendapatkan kapasitas kapasitor yang lebih kecil sesuai
dengan kebutuhan. Sedangkan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar maka
kapasitor di rangkai secara paralel.
b. Rangkaian
Paralel kapasitor
Tujuannya yaitu untuk merangkai seri paralel kapasitor yang di rangkai secara
paralel.
3. Energi yang Tersimpan Dalam Kapasitor
Salah
Satu Fungsi kapasitor yaitu untuk menyimpan energi listrik. Jika pada awalnya
beda potensial antara kedua plat kapasitor sama dengan nol, maka
kapasitor tersebut tidak akan menyimpan muatan. Setelah kapasitor tersebut di
hubungkan dengan baterai maka kapasitor akan terisi oleh muatan hingga beda
potensial antara kedua plat kapasitor sama dengan beda potensial baterai.
LISTRIK DINAMIS
A.
Arus Listrik
Arus listrik merupakan
arah gerak muatan-muatan bebas positif.
Jika dalam suatu
penghantar,terus-menerus terjadi pemindahan netto muatan,maka di dalam
penghantar itu ada arus listrik.
Didalam penghantar
terdapat muatan-muatan bebas yakni electron-electron yang bergerak jika
mendapat gaya dari medan listrik.
Tiap-tiap muatan bebas
mendapat gaya dari muatan listrik karena geraknya mendapat percepatan,namun
percepatan yang didapat itu hanya berlangsung dalam waktu yang singkat. Sebab
muatan-muatan itu mengalami gesekan akibat tumbukan dengan partikel yang diam.
Apa yang menyebabkan
arus listrik dapat mengalir?
Beda potensial listrik
adalah dorongan yang menyebabkan electron-electron mengalir dari suatu tempat
ke tempat lain.
Apakah jika ada beda
potensial arus listrik dapat mengalir?
Walaupun beda
potrensial tersedia,electron-electron hanya mengalir dalam suatu rangkaian jika
rangkaian itu tertutup.
I = kuat arus listrik ( ampere )
q = muatan listrik ( coulomb )
t = waktu ( sekon )
B.
Hukum Ohm
Bunyi hukum ohm “Kuat
arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang
memindahkannya”.
Rumus hukum Ohm :
V= R* I
Dimana V=tegangan atau beda potensial(volt)
R=hambatan (ohm)
I=kuat arus(ampere)
Dalam persamaan ini kuat arus yang mengalir dalam
suatu kawat penghantar(yang tidak mengalami perubahan suhu)besarnya :
ü
Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya
ü
Berbanding terbalik dengan hambatan kawat penghantar
C.
Hukum Kirchoff
1.
Hukum Kirchoff 1
Menurut Hukum Kirchoff
1,”jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus
yang keluar dari titik percabangan itu.
Dengan persamaan ;
∑i masuk=∑i keluar
2.
Hukum Kirchoff 2
Hukum Kirchoff 2
mengatakan bahwa :
Pada suatu rangkaian
tertutup jumlah aljabar ggl (E) sama dengan jmumlah aljabar penurunan potensial
listriknya.
Dengan persamaan :
∑ E =∑ (i.R)
D.
Energi dan
Daya Listrik
Suatu hambatan (R)
yang berbeda pada rangkaian listrik tertutup dapat memiliki energi daya
listrik.
1.
Energi Listrik
Besarnya energi
listrik yang hilang dan berubah menjadi energi bentuk lain ketika saat hambatan
(R) dialiri arus listrik (i) dapat dihitung memakai persamaan sebagai berikut:
W= V.i.t
V=tegangan
I= kuat arus
T=waktu
2.
Daya Listrik
Daya listrik adalah
besarnya usaha yang dilakukan tiap satuan waktu atau disebut juga kecepatan
melakukan usaha.
Besarnya daya listrik
dapat kita ketahui dengan menggunakan persamaan;
P= W/t
Atau
P= V.i